
Dalam sambutannya, Ibu Mistina menegaskan pentingnya penyelarasan visi misi sekolah dengan delapan dimensi profil lulusan. Hal ini menjadi langkah strategis agar semua program pembelajaran dapat mendukung tujuan pendidikan nasional. “Visi dan misi sekolah harus hidup dalam setiap proses pembelajaran, bukan hanya tertulis di dinding,” ujarnya, mendorong para guru untuk menciptakan generasi yang berkarakter dan berdaya saing.
Selanjutnya, sesi IHT dilanjutkan dengan pengimbasan hasil pelatihan oleh tiga guru:
• Tantri Yuniarsih, S.Pd. (guru Matematika) memandu peserta menyusun perencanaan pembelajaran yang efektif. Ia menekankan bahwa perencanaan yang baik harus memiliki tujuan yang jelas, strategi aktif, dan asesmen relevan.
• Erni Subaryanti, S.Pd. (guru IPA) memaparkan materi inkuiri kolaboratif, sebuah pendekatan yang mendorong guru untuk bekerja sama dan berdiskusi aktif lintas mata pelajaran.
• Dewi Angkati E.N, S.Pd. (guru IPS) membagikan strategi asesmen yang tidak hanya mengukur kognitif, tetapi juga sikap dan keterampilan siswa.
Salah satu peserta, Dra. Khotimah, mengapresiasi kegiatan ini. “Materi yang disampaikan sangat bermanfaat dan membuka wawasan kami tentang pembelajaran mendalam,” ungkapnya. Namun, ia juga mengungkapkan tantangan yang dirasakan oleh para guru. “Kami menyadari bahwa penyusunan perencanaan pembelajaran yang komprehensif membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Kami berharap ada sesi lanjutan untuk bisa praktik langsung secara lebih mendalam,” tambahnya, menunjukkan antusiasme dan kebutuhan akan tindak lanjut dari pelatihan ini.
Acara hari pertama ini diakhiri dengan suasana keakraban. Para guru saling berbagi ide dan tekad untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih inovatif demi kemajuan pendidikan di SMP Negeri 1 Kemranjen. (Tantri Y/ MH)